Rabu, 26 Oktober 2011

Tanaman seperti halnya mahluk hidup memerlukan makanan/hara untuk hidup dan berkembang biak. Tanaman memperoleh makanan terutama dari cadangan mineral yang ada di dalam tanah yang terkandung dalam bahan organik, limbah organik, bakteri penambat nitrogen, endapan melalui udara, dll. Unsur hara diperoleh tanaman dari tanah diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesa tumbuhan/tanaman
Ketersediaan makanan tumbuhan dipengaruhi oleh kesuburan tanah. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menyediakan hara dalam jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan. Definisi ini seringkali dipahami terlalu sempit dengan hanya mempertimbangkan sifat kimia/kesuburan tanah yang hanya menyangkut jumlah dan ketersediaan unsur hara yang dikandung tanah. Konsep kesuburan tanah sebenarnya jauh lebih luas. Aspek keseuburan adalah sifat fisik tanah, kerapatan lindak tanah, kedalam perakaran, struktur dan porositas tanah/kerenggangan tanah/kemampuan meresapkan air.
Untuk mendapatkan kesuburan tanah diperlukan penambahan bahan-bahan yang mengandung unsur hara. Unsur hara organik dapat diperoleh dari sisa hasil panen, bahan yang berasal dari luar usaha, bisa juga berasal dari tanaman kacang-kacangan, dll. Salah satu langkah untuk mengmbalikan kesuburan tanah Usaha pertanian organik seringkali dilakukan dengan mengembalikan sisa hasil  panen ke sawah, namun daur limbah pertanaman ini tidak cukup untuk menggantikan keseluruhan unsur hara yang hilang. Perbaikan kesuburan tanah dapat diusahakan dengan membuat pupuk organik sendiri.
Pupuk organik
Pupuk organik merupakan pupuk yang bahannya berasal dari bahan organik seperti: tanaman, hewan ataupun limbah organik. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk organik misalnya: jerami, tanaman perdu, tanaman legum, sekam, bekas gergajian kayu, dll. Pupuk organik menjadi bahan untuk perbaikan struktur tanah yang terbaik dan alami. Pemberian pupuk organik pada tanah akan memperbaiki struktur tanah dan menyebabkan tanah mampu mengikat air lebih banyak.
Pupuk organik memiliki ciri-ciri umum memiliki kandungan hara rendah, namun  kandungan hara bervaraiasi tergantung bahan yang digunakan; ketersediaan unsur hara lambat, hara tidak dapat langsung diserap oleh tanaman, memerlukan perobakan atau dikomposisi baru dapat terserap oleh tanaman; jumlah hara tersedia dalam jumlah yang terbatas.
Pengaruh pupuk organik
Meski memiliki kelemahan pupuk organik mempunyai banyak kelebihan dan keuntungan. Penggunaan pupuk organik membuat tanah menjadi gembur sehingga mudah terjadi sirkulasi udara dan mudah ditembus perakaran tanaman. Untuk tanah yang bertekstur pasiran bahan organik akan meningkatkan pengikatan antar partikel tanah dan meningkatkan kemampuan mengikat air. Selain memperbaiki sifat fisik tanah pupuk organik juga memperbaiki sifat kimia tanah, yaitu dengan membantu proses pelapukan  bahan mineral. Bahan organik juga memberikan makanan bagi kehidupan mikrobia dalam tanah. Bahan organik dalam tanah mempengaruhi jumlah mikrobia yang ada dalam tanah.
Berbagai jenis pupuk organik
Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui berbagai jenis pupuk organik. Berbagai jenis bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk organik misalnya:
1. Pupuk  hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang terdiri dari daun-daunan yang mudah membusuk dalam tanah. Daun-daunan dapat langsung dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk hijau. Unsur hara yang terdapat pupuk hijau misalnya: N, P, K, dan unsur lainnya. Contoh pupuk hijau yang mudah didapat adalah sisa hasil pertanian. Sisa hasil pertanian banyak mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman. Pengembalian sisa tanaman diperlukan untuk mengembalikan unsur-unsur yang diambil tanaman unutk pertumbuhannya kembali lagi ke lahan pertanian. Upaya ini untuk menjaga kesuburan tanah.
Pengembalian sisa tanaman perlu memperhatikan agar proses peruraian bahan organik tidak mengganggu tanaman musim tanam berikutnya. Penanaman tanaman sebaiknya menunggu proses peruraian sempurna. Pada saat proses peruraian bahan organik jika terdapat tanaman bisa menyebabkan tanaman sakit. Perlu diperhatikan agar proses peruraian bahan organik tidak mengganggu kesehatan tanaman. Proses peruraian bahan organik tergantung jenis bahan/sisa tanaman.
a.   Tanaman Legum
Pupuk hijau dapat juga ditanam pada waktu sela antar waktu tanam. Contoh tanaman pupuk hijau adalah tanaman kacang-kacangan. Tanaman kacang-kacangan biasanya mempunyai bintil akar. Dalam bintil akar tersebut hidup bakteri yang dapat menambat N2 dari udara yang diperlukan tanaman. Karena itu, bintil akar dapat disebut sebagai “pabrik” pupuk nitrogen alami. Contoh tanaman ini adalah: kacang tanah, kedelai, kacang hijau, dll. Sebagai contoh, tanaman kedelai dapat menambat nitrogen antara 60-168 kg/ha/tahun; kacang tanah 72-142/ha/tahun.
Tanaman legum atau kacang-kacangan mengandung nitrogen lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman non-legum. Daun tanaman legum dapat digunakan sebagai pupuk hijau atau diproses menjadi kompos. Daun tanaman legum sebagai pupuk hijau dapat digunakan secara langsung. Selain daunnya dapat digunakan sebagai pupuk hijau atau bahan kompos tanaman legum juga dapat mengikat nitrogen dari udara. Bintil-bintil akar dari tanaman legum mempunyai kandungan nitrogen yang cukup tinggi. Di dalam bintil akar ini hidup bakteri yang mampu menambat N2 dari udara. Karenanya bintil akar pada tanaman legum dapat dipandang sebagai “pabrik” nitrogen (kalau pupuk kimia urea) alami.
Pemanfaatan waktu sela bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman pupuk hijau. Pemanfaatan waktu sela untuk tanaman pupuk hijau lebih baik jika mempertimbangkan sfiat tanaman sebagai berikut:
-     tanaman lokal, sehingga murah dan mudah didapat
-     cepat berkembang biak dan mengandung unsur hara tinggi
-     mudah tumbuh
-     berupa tanaman semusim dan tidak berkayu serta tumbuh subur
-     bisa tumbuh pada lahan yang ada tanpa persiapan lahan. Ditanam dengan cara ditugal atau disebar
-     tanaman tahan terhadap naungan atau tahan terhadap kekeringan
-     mampu menutup tanah dengan baik dan bisa melilit/merambat pada batang/tanggul sisa tanaman di lahan
-     mudah dibenamkan dalam tanah
Dengan kemampuannya menambat nitrogen dari udara tersebut tanaman legum menjadi sumber unsur hara nitrogen bagi ekosistem tanah. Keunggulan lainnya adalah mudah terurai di dalam tanah sehingga mempercepat penyiapan unsur hara bagi tanaman. Conoth legum adalah pupuk hijau lainnya seperti: orok-orok, lamtoro, turi, dadap, sengon laut, crolataria, gamal, kacang tunggak, kacang buncis dll.
b.   Jerami
Jerami pada tanaman padi banyak sekali mengandung unsur nitrogen. Jerami padi merupakan sumber pupuk organik yang tersedia langsung di lahan pertanian. Mengembalikan jerami ke lahan tanaman adalah sama dengan memberikan pupuk ke dalam tanah. Dalam jerami mengandung banyak sekali unusr nitrogen karena sepertiga unsur nitrogen yang terserap tanaman padi tertinggal pada jerami. Ada berbagai macam cara dalam menangani jerami padi. Pertama jerami langsung ditebarkan ke atas lahan kemudian dibajak sehingga jerami bercampur dengan tanah. Atau mengolahnya dahulu menjadi kompos. Dalam jerami setiap 1,5 ton atau setara dengan 1 ton gabah kering mengandung 9 kg nitrogen, 2 kg  Pospor, 25 kg Silikat, 6 kg Calsium, dan 2 kg Magnesium.Penggunaan jerami selain untuk dikembalikan ke dalam tanah sangat merugikan.
Pembakaran jerami tidak adalah sesuatu yang tidak benar. Pembakaran jerami menyebabkan hilangnya 93% unsur nitrogen dan kalium sebesar 20%. Jika jerami ditimbun di pinggir sawah menyebabkan proses penguraian menjadi lambat. Cairan yang dikeluarkan timbunan jerami akan mematikan tanaman di sekitarnya. Timbunan jerami juga dapat menjadi sarang tikus. Dengan mengembalikan jerami akan mengembalikan unsur pospor, besi, dan juga sulfur dan seng.
Cara pengembalian jerami ke lahan adalah dengan membenamkan  pada lahan pertanian satu bulan menjelang tanam. Hal ini unutk mneghindari proses peruraian jerami mengganggu pertumbuhan tanaman. Dengan pembenaman jerami ketersediaan unsur hara dalam tanah akan mneingkat. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi dalam memproses jerami menjadi pupuk ini.
1.   penyebaran jerami memerlukan tenaga
2.   menyulitkan pengolahan
3.   dapat terjadi, jerami menjadi sarang serangga
Untuk mengatasi tenaga kerja karenanya dapat dilakukan penyebaran jerami secara langsung ke atas lahan tanaman. Dan mendiamkannya selama 1 minggu agar jerami menjadi busuk. Tetapi cara ini mengurangi kandungan unusr hara dalam jerami.
c.   Sekam padi
Sekam padi dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan menambah unusr hara tanah. Penggunaan sekam padi juga akan memperbaiki sifat fisik tanah dengan mengurangi kepadatan tanah. Adanya sekam padi memperluas ketersediaan lengas tanah. Pembenaman sekam secara tidak langsung juga memperbaiki sifat fisik tanah.
d.   Azolla
Azolla merupakan jenis tanaman pakuan yang hidup pada lingkungan perairan dan mempunyai sebaran yang luas. Seperti tanaman legum, tanaman azolla mampu mengikat N2 dari udara. Azolla relatif toleran terhadap kondisi tanah yang asam, sehingga pengembangan azolla tidak memerlukan perlakukan khusus. Azolla merupakan jenis tanaman air yang banyak tumbuh di sawah yang tergenang. Azolla dapat dikembangbiakkan di sebagian petak sawah sebelum ditanami. Karena perkembangan azolla yang cepat ia dapat segera memenuhi seluruh lahan sawah. Azolla mampu berkembang mencapai 100 kali dalam waktu 15 s/d 20 hari. 
Azolla dapat digunakan dengan membenamkannya secara langsung ke dalam tanah. Hal ini disebabkan karena azolla mudah terurai atau terdekomposisi. Bahkan azolla dapat digunakan sesudah masa tanam. Pembenaman azolla akan meningkatkan bahan organik tanah. 5 ton azolla setara dengan nitrogen seberat 30 kg. Karenanya kebutuhan nitrogen untuk tanaman padi dapat digantikan dengan pemanfaatan azolla.
Keunggulan lain dari azolla adalah kemampuannya menekan pertumbuhan gulma air  dan dapat dibudidayakan bersama dengan tanaman padi. Dengan perkembangannya yang cepat azolla menekan pertumbuhan gulma sehingga menekan biaya penyiangan tanaman padi. Namun yang menjadi kendala adalah kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman azolla. Jika masalah air dapat terpenuhi, maka budidaya tanaman azolla tidak menjadi masalah. Sebab tanaman azolla perlu genangan air.
2. Pupuk Kompos
Kompos adalah peruraian bahan organik oleh jasad renik (mikrobia). Pemberian kompos tidak hanya memperkaya unsur hara bagi tanamn, namun juga berperanan dalam memperbaiki struktur tanah, tata udara dan air dalam tanah, mengikat unsur hara dan memberikan makanan bagi jasad renik yang ada dalam tanah sehingga meningkatkan peran mikrobia dalam menjaga kesuburan tanah. Pembuatan kompos juga relatif mudah. Unutk membuat kompos perlu dipertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.   Bahan sebaiknya berukuran kecil, bebas dari tanaman yang terserang penyakit, akar-akar rumput jahat seperti: alang-alang, rumput jampang, rumput grinting, rumput yang banyak biji, bahan akar tanaman yang mengganggu.
b.   Bila bahan yang digunakan sedikit mengandung unsur nitrogen sebaiknya ditambah dengan bahan yang banyak mengandung nitrogen
c.   Tempat sebaiknya tidak terlalu besar agar memudahkan pembalikan, pengaturan suhu dan tata udaranya lancar.
e.       Kelembaban udara perlu diatur agar tidak terlalu kering dan basah
Membuat Kompos
Bahan
a.   Jerami
b. Daun-daunan, pelepah pisang, potongan rumput, sisa hasil pertanian
c.   Pupuk kandang: kotoran itik, ayam, sapi, kambing,
d.   Abu dapur
e.   Kapur
f.    EM-Lestari
Cara Pembuatan
Timbun bahan-bahan tersebuts ecara berlapis-lapis kecuali EM-lestari
a.   Lapisan pertama dalah jerami 15 cm
b.   Lapisan kedua pupuk kandang 5 cm
c.   Lapisan ketiga bahan organik: pelepah pisang, potongan rumput, daun-daunan, dll, setinggi 30 cm
d.   Lapisan keempat abu dapur/kapur setinggi 2 cm
f.    Lapisan kelima pupuk kandang setinggi 5 cm
Setiap menumpuk satu lapisan kemudian disiram dengan larutan EM-lestari yang sudah diencerkan. Setiap 1 gelas EM-lestari dicampur dengan satu ember air dan kemudian disiram-siramkan pada setiap lapisan. Penyiraman hendaknya hati-hati agar tidak terlalu basah.
Penimbunan tersebut bisa berulang-ulang sampai setinggi 1 s/d  1,5 meter. Hal ini untuk menjaga agar proses pengadukan bisa mudah.
Lapisan paling akhir adalah lapisan tanah yang subur. Setelah itu tutuplah dengan bahan bukan plastik. Bila kompos terasa panas aduklah agar terjadi proses pengaliran udara dan pencampuran bahan. Diperkirakan setelah 15 hari atau 2 minggu kompos sudah dapat digunakan.
Prinsip pembuatan kompos
a.   Menjaga kelembaban
Kelembaban berperanan penting dalam proses pembuatan kompos dan mutu kompos. Kelembaban optimum adalah 50-60%. Rndahnya kelembaban udara menurunkan proses penguraian, bila terlalu tinggi menghambat aliran udara.
b.   Pembalikan
Pembalikan diperlukan agar kompos tidak kekurangan udara dan mempercepat proses penguraian. Proses penguraian akan berjalan lambat jika kompos kekurangan udara.
c.   Peneduh
Agar proses penguraian bahan organik berlangsung  sempurna usahakan  tempat pembuatan kompos terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Karenanya tempat kompos perlu dibuatkan pelindung.
3.   Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pilihan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tersebut tergantung dari jenis ternak dan makanan ternak yang diberikan, air yang diminum, umur ternak, dll. Hindarkan pemakaian pupuk kandang yang masih baru, sebab pupuk kandang yang masih baru belum masak benar, dan suhunya masih tinggi.
Agar pupuk kandang terurai sebelum digunkaan pupuk kandang perlu ditimbun di tempat yang teduh dan tidak boleh kering. Untuk mempercepat proses peruraian pupuk kandang perlu diaduk.Tanda-tanda pupuk yang sudah mengalami peruraian adalah:
-     tidak panas, temperatur sama dengan tanah sekitar
-     kotoran dan rumput-rumputan tidak nampak
-     warna agak kehitam-hitaman
-     mudah ditaburkan
Cara penggunaan
Penggunaan pupuk organis: pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau diberikan pada saat sebelum tanam atau saat tanaman sudah tumbuh. Pupuk dimasukkan ke dalam tanah atau dicampur dengan tanah sedalam 20 cm. Bisa juga dengan membuatkan alur-alur pada tanah dan ini dilakukan 1 minggu sebelum tanam. Pada waktu tanaman hendak ditanam pupuk diaduk dengan tanah. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung jenis tanaman.
Permasalahan yang sering menghambat penggunaan pupuk organik adalah karena pupuk tersebut tidak praktis, kotor, dan jumlahnya banyak (ruah). Oleh karenanya kebanyakan petani yang sudah terbiasa dengan hal yang mudah dan praktis enggan menggunakan pupuk organik. Dengan kondisi tanah yang semakin rusak ditambah kenaikan harga pupuk kimia, pilihan penggunaan pupuk organik tidak harus ditunda-tunda lagi. Dalam penggunaan pupuk organik ada berbagai pilihan yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi setempat.
Pupuk kandang kering
Agar pupuk kandang tidak terlihat kotor dan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap tanaman serta mudah dibawa pupuk kadang dapat dikeringkan terlebih dahulu. Penggunaan pupuk kandang secara kering mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama proses peruraian dan terjadinya kekurangan nitrogen bagi tanaman.
Proses pengeringan dapat dilakukan dengan mencampur pupuk kandang dengan debu, lumpur kering, abu bakaran dapur atau abu bakaran. Setelah proses pencampuran letakanlah di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan ditutup sampai pupuk tersebut digunakan. Komposisi campuran 40% pupuk kandang 30% debu dan 30% lumpur kering.
Pupuk kandang cair
Pupuk kandang dapat pula digunakan dalam bentuk cair. Pupuk kandang cair dapat dibuat dengan mencampur kotoran hewan dengan air lalu  diaduk. Setelah larutan tercampur rata simpanlah di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung dengan memberi penutup/pelindung. Biarkan agar terjadi proses fermentasi seblum digunakan. Penyimpanan pupuk kandang cair dilakukan dalam kondisi tertutup agar udara tidak dapat masuk. Hal ini dilakukan untuk menekan kehilangan nitrogen dalam bentuk gas amoniak yang menguap. Dengan menyimpannya terlebih dahulu sebelum digunakan akan meningkatkan kandungan fosfat dan membuat kandungan hara menjadi seimbang. Penggunaan pupuk kandang cair juga akan meningkatkan efisiensi penggunaan fosfat oleh tanaman.
Dalam penggunaan pupuk kandang perlu diwaspadai dalam pengggunaan langsung dalam tanaman adalah kemungkinan adanya kandungan gulma, organisme penyebab penyakit yang terkandung dalam pupuk kandang/kotoran hewan. Penggunaan secara langsung kemungkinan besar akan terjadi panas karena proses penguraian.
Kelebihan.
Pupuk kandang merupakan pupuk organik dapat berperanan sebagai bahan pembenah tanah. Pupuk kandang dapat mencegah erosi, pergerakan tanah dan retakan tanah. Pupuk kandang dan pupuk organik lainnya meningkatkan kemampuan tanah mengikat kelembaban, memperbaiki struktur tanah dan pengatusan tanah. Pupuk kandang memacu pertumbuhan dan perkembang bakteri dan mahluk tanah lainnya. Pupuk kandangan mempunyai kandungan unsur N, P, K rendah, tetapi banyak mengandung unsur mikro. Kandungan unsur nitrogen dalam pupuk kandang akan dilepaskan secara perlahan-lahan. Dengan demikian pemberian pupuk kandang yang berkelanjutan akan membantu dalam membangun kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Nilai dari pupuk kandang tidak hanya didasarkan pada pasokan jumlahnya tetapi jumlah nitrogen dan zat yang terkandung. Nitrogen yang dilepaskan dengan adanya aktivitas mikroorganisme kemudian dimanfaatkan oleh tanaman.
Berbagai contoh di atas memperlihatkan bahwa banyak sekali bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk. Memang dalam penggunaannya pupuk organik ini memiliki kelemahan dibandingkan dengan pupuk kimia. Meskipun begitu pupuk organik memiliki banyak kelebihan yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat melepaskan ketergantungan petani dari dunia luar dalam hal ini pabrik pupuk. Dengan membiasakan kembali penggunaan pupuk organik akan menjadikan petani tidak menjadi tidak terombang-ambingkan oleh perusahaan-perusahaan pupuk baik kimia maupun pabrik pupuk organik.

UNSUR HARA ESENSIAL YANG DIBUTUHKAN TANAMAN

Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan da produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna. Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang disebut sebagai unsur -unsur esensial. Menurut ARNON dan STOUT ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial: a. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal (biji-biji). Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur lain.
Unsur-unsur esensial bagi tanaman adalah sebagai berikut :
a. Carbon, Oksigen, Hidrogen (C, O, H)
Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3 ( asam karbonat) dan CO2 (gas karbondioksida). Karbon adalah unsur penting sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini diserap tanaman dalam bentuk gas CO2 yang selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat penting yaitu FOTOSINTESIS :
CO2 + H2O——– C6H12O6
tanpa gas CO2 proses tersebut akan terhambat sehingga pertumbuhan dan produksi tanamanpun akan terhambat. Landegrardh (1924) menyatakan bahwa:

* CO2 pada permukaan tanah sekitar 0.053-0.28%

* Diatas daun 0.04-0.06%

* Satu meter di atas tanah + 0.07 %
Hydrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik dan unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi unsur ini bagi tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O C6H12O6 ) di sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C. Sedangkan Oksigen ( O ) juga terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur. Oksigen ini adalah pada proses res-pirasi.Kita ingat bahwa proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari dari proses respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi, transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis.
b. Nitrogen (N)
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk ion NO3 dan (NH4 ). Ion mana yang akan lebih dahulu diserap tergantung pada keadaan pH. Pada pH di atas 7 ( keadaan basa) maka ion NH4 ( amonium) yang akan lebih cepat diserap sedangkan pada pH dibawah 7 ( keadaan asam ) maka ion NO3 ( nitrat) yang lebih besar peluang untuk diserap. Hal ini disebabkan karena pada pH di atas 7 ( ke adaan basa ) banyak terdapat ion (OH ) sehingga ion NH3 yang sama – sama valensi satu dan bermuatan negatif akan saling bersaing akibatnya ion NH4 yang berpeluang lebih besar untuk diserap sebaliknya pada pH rendah banyak tersedia ion H berarti ion NH4 yang sama-sama valensi satu dan bermuatan positif akan berkompetisi sehingga peluang ion NO3 untuk diserapakan jauh lebih besar.
c. Phospor ( P )
Unsur ini diserap dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan PO4. Diantara ke-3 ion ini yang lebih mudah diserap adalah ion H2PO4 karena bermuatan satu ( valensi satu ) sehingga tanaman hanya membutuhkan sedikit energi untuk menyerapnya esensialitas dari unsur ini adalah:
1. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan fotosintesus secara absorbsi.
2. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan
3. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel
4. Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur masuk keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan didalam sel dan merupakan bahan dasar dari bagian sel.
d. Kalium ( K )
Elemen ini diserap dalam bentuk hampir pada semua proses metabolisme tanaman, mulai dari proses penyerapan air, transpirasi, fotosintesis, respirasi, sintesa enzim dan aktifitas enzim. Esensi unsure K adalah sebagai berikut:
1. Kalium merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik, stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis.
2. Kalium berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada sintesa protein
e. Belerang Atau Sulfur ( S )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion HSO4 dan SO4 . Ion SO4 dalam jumlah banyak air berbalik meracuni tanaman. Unsur S mempunyai dua esensialotas utama pada tanaman yaitu:
1. Unsur S berperan sebagai senyawa penyusun dan pembentukan asam amino yang mengandung S yaitu sistein, sistin dan methionim. pertumbuhan dan per-kembangan tanaman legum, lili ( bawang) dan cabe. Dari teoritis ini disarankan untuk ke-3 jenis tanaman tersebut diberikan pupuk Za. Bila pembentukan asam amino terhambat otomatis pem-bentukan protein terhambat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang karena pembelahan sel terhambat sebagai akibat dari tidak adanya protein asam nukleat untuk pengisian inti sel.
2. Unsur berperan sebagai penyusun Asetil CoA ( koenzin A), bila Asetil CoAtidak terbentuk, kan menghambat proses respirasi siklus kreb akibatnya ATP tidak ada yang terbentuk menyebabkan proses fotosintesis, pembelahan sel, pembungaan, absorbsi, trans-parasi, translokasi menjadi terhambat akibatnya per-tumbuhan terhambat.
f. Kalsium (Ca)
Elemen ini diserap dalam bentuk Ca. Sebagaian basar terdapat dalam daun dan batang dalam bentuk kalsium pektat yaitu dalam lamella pada dinding sel yang menyebabkan tanaman menpunyai dinding sel yang lebih tebal sehingga tahan serangan hama dan penyakit. Fungsi fisiologis Kalium yang sangat penting dalam tubuh tanaman adalah dalam hubungan dengan sintesa protein yang dibutuhkan untuk pembelahan dan pembesaran sel-sel tanaman, disamping dapat menetralkan asam – asam organik yang dihasilkan pada proses metabolisme tanaman sehingga tanaman terhindardari keracunan, Selain berpengaruh pada pem-bentukan Net pada tanaman melon, elemen ini berperan dalam menaikkan pH.
g. Magnesium (Mg)
Mg diserap dalam bentuk Mg. Esensi utama dari unsur ini adalah:
1. Merupakan bagian dari kloropil ( inti klorofil ) sehingga berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis.
2. Menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa berjalan normal.
3. Menjadi bagian dari fitin yang terdapat dalam benih sehingga mempercepat proses perkecambahan benih.
Fitin Ca – Mg – Inositol – Gp
h. Klor ( Cl )
Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Walaupun demikian kegunaan fisiologis dari unsur Cl sendiri bagi tanaman, belum banyakdiketahui orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian – penelitian tentang unsur yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Cl ini secara mendetail dan jelas. Perlu diingat bahwa Cl adalah salah satu unsur esensial mikro, sehingga walaupun diperlukan hanya dalam jumlah sedikit oleh tanaman ( Mg – g/ tanaman ) tetapi unsur ini mutlak diperlukan oleh tanaman karena :
1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
2. Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik.
3. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.
Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl.
i. Boron (Br)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO3 .Unsur Boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah:
1. Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas.
2. Boron juga memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Bila tanaman kekurangan unsur Boron maka:
1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang – ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalam ruang sel.
2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel.
3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. Sebagai informasi tambahan saat ini pupuk boron yang beredar dipasaran adalah Fitomic dan pupuk Borax ( Na2 Bo4O 10H2O ) dan Datolit ( Ca(OH)2 BoSiO4)
j. Besi (Fe)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk kation Fe dan esensi dari unsur ini adalah:
1. Sebagai gugus prostetik enzim katalase dan peroksidase dan sebagai penyusun feredoxin yang terdapat dalam klorofil.
2. Didalam tubuh tanaman Fe berada sebagai penyusun Fitoferitin yaitu garam Feri Posfo Protein yang terdapat didalam kloroplas dan senyawa ini yang menentukan proses pembentukan klorofil kalau defisiensi Fe sebagai penyusun klorfil tetapi untuk pem-bentukan klorofil Fitoferitin yang mengandung Fe.
Dari dua esensi unsur Fe ini terlihat bahwa Fe berkaitan erat dengan klorofil yang berhubungan erat dengan proses fotosintesis. Jadi kalau Fe defisiensi maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat.
k. Mangan ( Mn )
Unsur ini diserap dalam bentuk Mn++. Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensi:
1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormon auksin. Bila tanaman kekurangan Mn maka auksin berada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan ( tanaman kerdil ). Kita tahu bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahan dan pembesaran sel yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel, akibatnya tekanan pada dinding sel makin kuat, dengan adanya imbibisi air maka sel terbelah dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin berada dalam kadar tinggi akan menghambat pertumbuhan tanaman.
Auxsin berfungsi untuk:
*Pembelahan dan pembesaran sel ( pertumbuhan tanaman).
* Mengaktifkan RNA untuk pembentukan protein di ribosom.
* Merangsang pertumbuhan kalus untuk menjadi akar.
* Merangsang perkecambahan benih.
2. Fungsi ke-2 Mn yang tidak kalah penting adalah: pada proses fotolisis air ( penguraian air ) sehingga terbentuk energi yang dapat digunakan tanaman untuk proses – proses meta-bolisme seperti absorbsi, transpirasi, pembelahan sel, pembungaan, pembentukan buah dll.
H2O—— 2H+ +2l + O2
Reaksi ini disebut juga reaksi Hill yang termasuk dalam fotosintesis fase terang.
l. Seng ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini ialah:
1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin yaitu hormon yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan pembesaran sel sehingga menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadi amilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim Karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan per-tumbuhan.
H2O + CO2 ——— H2CO3
Sehingga H2O dan CO2 tersedia selalu untuk proses fotosintesis tanaman.
m. Cuprun (Cu)
Unsur ini diserap dalam bentuk Cu ++. Jumlah unsur ini 2 – 20 ppm per gram berat kering.
Esensi dari unsur ini adalah:
1. Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.
2. Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3. Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.
n. Mo
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini: Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan dan pembesaran sel.

UNSUR-UNSUR YANG DIBUTUHKAN TANAMAN DAN FUNGSINYA

Dalam kehidupan suatu tumbuhan memerlukan unsur-unsur yang telah tersedia dari alam bebas dan unsur hara yang tersedia dalam tanah.

Unsur-unsur yang diperoleh dalam alam bebas adalah :

1. Matahari (berfungsi untuk fotosintesis)
2. Air yang terkandung dalam udara (H2O)
3. Karbon Monooksida (CO2)
4. Oksigen (O2)

Unsur Hara Tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan maupun perolehan hasil adalah sebagai berikut :

Hara Tanah Untuk Tanaman :

1. Nitrogen
- Pertumbuhan vegetatif (tinggi, anakan, dan hijau daun)
- Bahan penyusun klorofil dan daun

2. Pospor (P)
- Pertumbuhan akar
- Pembungaan dan pemasakan buah dan biji
- Penyusunan inti sel, lemak dan protein.

3. Kalium (K)
- Fotosintesis, pembentukan protein dan karbohidrat
- Mempengaruhi katalisator (warna dan rasa), bunga dan buah
- Daya tahan tanaman terhadap hama penyakit dan kekeringan

4. Clorine (Cl)
- Pertumbuhan akar tanaman
- Bahan yang diperlukan dalam fotosintesis

5. Cobalt (Co)
- Memperlancar aliran air dalam fotosintesis
- Membantu meningkatkan ketahanan tanaman

6. Cupper (Cu)
- Merupakan enzim aktivator dalam pembentukan pigment

7. Silicon (Si)
- Membantu faktor Vegetative sehingga jumlah biji akan lebih banyak
(Sebagai contoh padi lebih banyak, tebu meningkatkan rendemen)

8. Sulfur ( S)
- Kandungan protein dan vitamin untuk tanaman
- Memperkuat akar dan membantu pigmen daun

9. Kalsium (Ca)
- Bahan penyusun klorofil
- Dibutuhkan untuk enzim pada metabolisme

10. Magnesium (Mg)
- Pembentukan bulu-bulu akar dan biji bijian

11. Ferrum (Fe)
- Pembentukan klorofil

12. Zinc (Zn)
- Pengaturan sistem inzim dan zat pengatur tumbuh

13. Borron (B)
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur dan buah
- Meningkatkan produksi biji kacang kacangan

14. Natrium (Na)
- Berperan pembentukan stomata dan dapat menggantikan unsur K
- Berperan pembentukan umbi dalam mencegah busuk.

Mengetahui unsur unsur yang dibutuhkan tanaman sangatlah penting, agar kita dapat melakukan pemupukan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman; karena dalam pemupukan kita harus tetap mengacu pada tiga (3) hal yaitu :
1. Tepat jenis
2. Tepat jumlah dan
3. tepat waktu

Menentukan jenis pupuk yang dipergunakan tentunya kita harus melihat kebutuhan unsur yang terkandung didalam pupuk tersebut, mengetahui jumlah yang diberikan dan umur berapa kita harus memberikannya
Pupuk adalah bahan/material yang ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman di dalam tanah, terutama untuk tanah-tanah yang kekurangan unsur hara berdasarkan hasil analisa tanah.
Banyak bahan/material pupuk yang diambil atau dimurnikan langsung dari cadangan mineral alami dalam bumi dan ada pula yang bersifat sintetis atau yang dihasilkan melalui bahan/reaksi kimia tertentu.
Contoh pupuk alami antara lain Sulfur-Phospor-Magnesium (Sulpomag) dan triple super phospat (TSP), sedangkan pupuk yang sintetis antara lain Urea dan Amonium Nitrat.
Di bawah ini adalah table sederhana mengenai kandungan nutrisi dari beberapa jenis pupuk yang ada di pasaran.

Kandungan (%)
Material
N
P2O5
K2O
MgO
S
Amonium Nitrat
35
0
0
0
0
Amonium Sulfat
21
0
0
0
24
Kalsium Nitrat
15.5
0
0
0
0
Diamonium fosfat
18
46
0
0
0
Mono-amonium fosfat
11
52
0
0
0
Kalium klorida
0
0
60
0
0
Kalium Nitrat
13.5
0
44
0
0
SULPOMAG
0
0
22
18
22
Kalium Sulfat
0
0
50
0
18
Super Fosfat
0
22
0
0
14
Triple Super Fosfat (TSP)
0
46
0
0
0
Urea
46
0
0
0
0
Nutrisi apa saja yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh?

Ada beberapa jenis unsur yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang. Unsur-unsur yang sangat esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, antara lain:
  1. Nutrien Makro adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar yaitu Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K)
  2. Nutrien Sekunder adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedang yaitu Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Belerang atau Sulfur (S)
  3. Nutrien Mikro adalah kelompok unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Boron (B), Tembaga (Cu) dan Molibdenum (Mo)
                                                                  

Meskipun tanaman membutuhkan lebih banyak unsur makro daripada unsur sekunder dan mikro tetapi pada kenyataannya kekurangan dari salah satu unsur sekunder ataupun mikro akan sama bahayanya seperti kekurangan unsur makro!

Kenapa demikian? Karena unsur-unsur tersebut adalah unsur esensial yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman dan harus tersedia meskipun jumlah yang dibutuhkan sangat sedikit.

Dan perlu diingat bahwa setiap jenis tanaman memerlukan jumlah unsur yang berbeda satu sama lain. Hal ini harus dipertimbangkan oleh seorang agronomis dalam merekomendasikan sejumlah unsur yang dibutuhkan oleh suatu jenis tanaman.


Apa yang harus saya lakukan untuk memulai suatu usaha budidaya tanaman?

Pertama kali yang harus dilakukan adalah melakukan survey terhadap kondisi tanah dan lingkungan yang akan dijadikan areal pertanaman apakah sudah sesuai dengan komoditas yang akan ditanam ataukah tidak. Paling tidak ada data mengenai
  1. Hasil analisa tanah (jenis tanah dan kandungan unsur yang tersedia)
  2. Data ketinggian tempat dan curah hujan (berhubungan dengan iklim makro)
  3. Ketersediaan sumber air di musim kemarau
  4. Vegetasi yang ada di sekitar lahan (untuk menghindari inang dari penyakit tanaman yang berbahaya)
Data penunjang yang lain adalah jenis, ketersediaan sarana dan prasarana jalan, ketersediaan tenaga kerja di sekitar areal pertamanan serta keamanan wilayah.


Apakah tanah yang tandus bisa ditanami?

Sejujurnya, tanah adalah hanya merupakan salah satu media tumbuh bagi tanaman. Bagian yang terpenting dari media tumbuh adalah adanya ketersediaan nutrisi yang cukup bagi tanaman, sedangkan media bisa berasal dari bahan apa saja terutama yang netral dan tidak berpengaruh langsung terhadap tanaman.
Tanah yang tandus kemungkinan masih memiliki unsur hara meskipun sedikit atau bahkan mempunyai banyak unsur hara tetapi tidak dapat larut dan dimanfaatkan tanaman karena kurangnya sumber air.

Kekurangan unsur-unsur esensial dapat diberikan kepada tanaman baik melalui media tumbuh ataupun aplikasi melalui daun (foliar application), tetapi harus dilihat aspek ekonominya juga. Jangan sampai biaya produksi membumbung tinggi hanya karena adanya penambahan unsur hara yang cukup signifikan bagi tanaman. Lebih baik, mencari lahan lain yang setidaknya mempunyai unsur hara yang mencukupi bagi tanaman.

Untuk menyiasati rendahnya ketersediaan lahan yang baik, ada baiknya untuk mencoba bertanam dengan menggunakan sistem hidroponik atau aeroponik.

Selasa, 25 Oktober 2011


Tanaman

Konsentrasi larutan
Keterangan penggunaan
Tanaman
Konsentrasi larutan
Keterangan penggunaan
Padi
Jagunng
Kedelai

Kentang
Kol
Bawang merah
Cabai
Paprika
Tomat
Mentimun
Kacang panjang
Terung
Sawi

Jeruk
Apel
Anggur
Semangka
Melon
Blimbing

Tembakau
TEh
Kopi
Kakao
Tebu































,5 g/ltr
3,5 g/ltr
3  g/ltr

3  g/ltr
3  g/ltr
3  g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
3  g/ltr
2  g/ltr

3,5 g/ltr
3 g/ltr
3  g/tr
3  g/ltr
3  g/ltr
3  g/ltr

3  g/ltr
3  g/ltr
3,5 g/ltr
3,5 g/ltr
4 g/ltr

1x2m—4/5x semprot
1x2m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot

1x2m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot

1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot

1x2m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot

Padi
Jagunng
Kedelai

Kentang
Kol
Bawang merah
Cabai
Paprika
Tomat
Mentimun
Kacang panjang
Terung
Sawi

Jeruk
Apel
Anggur
Semangka
Melon
Blimbing

Tembakau
TEh
Kopi
Kakao
Tebu


































,5 g/ltr
3,5 g/ltr
3  g/ltr

3  g/ltr
3  g/ltr
3  g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
2,5 g/ltr
3  g/ltr
2  g/ltr

3,5 g/ltr
3 g/ltr
3  g/tr
3  g/ltr
3  g/ltr
3  g/ltr

3  g/ltr
3  g/ltr
3,5 g/ltr
3,5 g/ltr
4 g/ltr

1x2m—4/5x semprot
1x2m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot

1x2m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot
1x1m—5/6xsemprot

1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x2m—4/5xsemprot

1x2m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot
1x3m—4/5xsemprot