Demi menghindari terbunuhnya musuh alami, petani dianjurkan mengembangkan jamur Beauveria bassiana dan Metharrizium anisopliae. Penggunaan agen hayati itu relatif murah ; aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan ; efisien dalam jangka panjang ; serta efektif untuk pengendalian OPT sasaran. Kekurangannya, pengendalian berjalan lambat, tidak dapat diramalkan, dan butuh pengawasan ketat.
Laboratrium pengamatan hama dan penyakit tanaman (LPHPT) Balai Perlindungan Tanaman dan Hortikultura Dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah di Surakarta slah satu yang mengembangkan Beauveria bassiana. “Kami mengembangkan jamur ini karena perbanyakkannya mudah dikerjakan oleh petani,” kata ketua LPHPT Surakarta V Driyatmoko.
Untuk mendapatkan bibit murni Beauveria bassiana, dilakukan pemurnian jamur yang diperoleh dari lapangan di laboratorium. “Bibit lantas diperbanyak memlalui media cair atau padat,” kata staf fungsional LPHPT Surakarta, Sri hartati. Proses perbanyakkan dapat dilakukan oleh petani, Media cair menggunakan ekstra kentang gula, sedangkan media padat menggunakan beras atau jagung.
Jika spora jamur sudah tumbuh di media cair ditambahkan gula pasir atau bubuk ditergen, lalu disemprotkan ke tanaman. Jamur menjadi parasit bagi wereng sehingga lama kelamaan wereng mati, efektifitas akan terlihat setelah seminggu.
Mudah-mudahan Tips diatas bisa menjadikan jalan keluar bagi para petani yang saat ini sedang dimusuhi wereng coklat. Karena wereng coklatlah yang mengakibatkan gagal panen. Tips ini patut dicoba, silahkan mencoba dan lihat hasilnya setelah seminggu.
0 komentar:
Posting Komentar